BERITA TERPANAS DI INDONESIA TAHUN 2014
Polusi asap, Riau kembali memburuk
|
Add caption |
Pekanbaru (ANTARA
News) - Asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau makin pekat
sehingga mengakibatkan indeks pencemaran udara di sejumlah daerah di
kembali ke tingkat yang berbahaya.
Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru,
Rabu, indeks pencemaran udara yang terpantau di daerah Bangko, Kabupaten
Rokan Hilir, mencapai angka 500 Psi (pollutant standar indeks).
Indeks dengan angka di atas 300 menandakan polusi udara sudah pada level "Berbahaya" (hazardous).
Sejumlah daerah lainnya juga menunjukan kualitas udara mulai tidak
sehat, seperti yang terpantau di dua alat indeks pencemaran udara milik
perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis
menunjukan angka 105 dan 156. Indeks pencemaran di daera Libo juga
mencapai 169, dan di Minas Kabupaten Siak mencapai 101.
"Riau memang kembali berasap," kata Kepala Divisi Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo.
Satelit NOAA-18 pada 25 Maret pukul 18.00 WIB memantau ada 41 titik
panas (hotspot), meningkat dari pantauan sehari sebelumnya yang hanya
memantau 5 titik panas. Titik panas tersebar di Kabupaten Rokan Hilir 12
titik, Bengkalis (11), Dumai (7), Siak (5), Pelalawan (3), Kepulauan
Meranti (3).
Sedangkan, pantauan dari Satgas Pasukan Darat menunjukan ada 28 titik kebakaran besar di lapangan.
Informasi dari BMKG, Riau baru akan dilanda hujan sekitar tanggal 28 Maret.
Sebelumnya, munculnya kembali titik api dan asap juga memaksa Satgas
Darurat Asap Riau mengevakuasi 24 warga akibat permukiman warga di
Kabupaten Siak, Riau, terkepung asap kebakaran lahan.
"Dari puluhan warga yang diungsikan, dua diantaranya adalah balita
dan delapan anak-anak," kata Kepala Penerangan Satgas Tanggap Darurat,
Kolonel Robert.
Ia menjelaskan,
warga yang diungsikan sebanyak delapan kepala keluarga atau 24 jiwa.
Mereka adalah warga Desa Dayun Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar